Navicula, band psychedelic-grunge asal Bali, tampil dalam Festival Mata Air 2016 yang diselenggarakan di Pemandian Air Muncul, Banyubiru pada Minggu (21/2). Ratusan penonton yang berasal dari berbagai daerah dan wisatawan mancanegara itu terlihat antusias menanti Navicula.
“Apa kabar Salatiga? Pertama saya sampai di sini, saya sudah berniat untuk membuat KTP sini,” ujar Gede Robi, vokalis Navicula, disambut tepuk tangan penonton. Ia mengingatkan kepada penonton, bahwa tempat yang indah sering kali diincar oleh banyak kepentingan. “Oleh karena itu, kalian harus berjanji untuk menjaga mata air kita, oke?” ujarnya.
Navicula yang berdiri sejak 1996 itu saat ini terdiri dari empat personil, yaitu Robi (vokalis), Dankie (gitar), Made (bass) dan Gembull (drum). Dalam penampilannya, band yang konsisten mengusung tema lingkungan hidup dan sosial itu membawa beberapa lagu andalannya, seperti Rimba dan Orang Utan.
Dalam penampilannya itu, Navicula kerap mengkampanyekan isu lingkungan hidup. Seperti saat menyanyikan Harimau, Robi menjelaskan bahwa lagu itu ia dedikasikan untuk Harimau Sumatra yang mulai punah. Sementara saat membawa lagu Rimba, Robi meminta penonton untuk menirukan suara-suara di hutan sebagai bentuk refleksi indahnya kehidupan hutan yang masih alami.
Namun karena keterbatasan waktu, Navicula harus menutup penampilan dengan membawakan lagu Mafia Hukum. Tidak ingin menyiakan-nyiakan kesempatan, penonton sontak mulai bernyanyi bersama.
“We want more.. we want more (kami mau lagi –red)” pinta penonton. Navicula yang sudah diingatkan panitia penyelenggara FMA terpaksa mengakhiri penampilannya. “Kami janji untuk main lagi di Salatiga tahun depan,” ujar Robi mencoba menghibur. Sebelum turun, Navicula tidak lupa menyempatkan diri untuk berfoto bersama penonton dari panggung.
Berita ini ditulis oleh Bima Satria Putra, Pemimpin Redaksi LPM Lentera.
Penyunting tamu : Meilana Amrih Lestari
Lentera 